Iwan Fals

Aku lahir tanggal 3 September 1961. Kata ibuku, ketika aku berumur bulanan, setiap kali mendengar suara adzan maghrib aku selalu menangis. Aku nggak tau kenapa sampai sekarang pun aku masih gambang menangis. Biar begini-begini
, aku orangnya lembut dan gampang tersentuh. Sebagai contoh, menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses lalu medapatkan penghargaan atas prestasinya, aku pun bisa menangis. Melihat seorang ibu yang menunjukkan cinta kasihnya pada anaknya, juga bisa membuat aku tersentuh dan lalu menangis

Bicara perjalanan karir musikku, dimulai ketika aku aktif ngamen di Bandung. Aku mulai ngamen ketika berumur 13 tahun. Waktu itu aku masih SMP. Aku belajar main gitar dari teman-teman nongkrongku. Kalau mereka main gitar aku suka memperhatikan. Tapi mau nanya malu. Suatu hari aku nekat memainkan gitar itu. Tapi malah senarnya putus. Aku dimarahi.

Sejak saat itu, gitar seperti terekam kuat dalam ingatanku. Kejadian itu begitu membekas dalam ingatanku.

Dulu aku pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Kebetulan di sana ada saudara orang tuaku yang nggak punya anak. Karena tinggal di negeri orang, aku merasakan sangat membutuhkan hiburan. Hiburan satu-satunya bagiku adalah gitar yang kubawa dari Indonesia. Saat itu ada dua lagu yang selalu aku mainkan, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya.

Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji. Kalau di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, aku cuma menenteng gitar kesayanganku. Dalam perjalanan dalam pesawat dari Jeddah ke Indonesia, pengetahuan gitarku bertambah. Melihat ada anak kecil bawa gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiriku dan meminjam gitarku. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Soalnya suara gitarku fals. "Kok kayak gini steman-nya?" tanyanya. Waktu itu, meski sudah bisa sedikit-sedikit aku memang belum bisa nyetem gitar. Setelah membetulkan gitarku, pramugari itu lalu mengajariku memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.

Waktu sekolah di SMP 5 Bandung aku juga punya pengalaman menarik dengan gitar. Suatu ketika, seorang guruku menanyakan apakah ada yang bisa memainkan gitar. Meski belum begitu pintar, tapi karena ada anak perempuan yang jago memainkan gitar, aku menawarkan diri. "Gengsi dong," pikirku waktu itu. Maka jadilah aku pemain gitar di vokal grup sekolahku.  Kegandrunganku pada gitar terus berlanjut. Saat itu teman-teman mainku juga suka memainkan gitar. Biasanya mereka memainkan lagu-lagu Rolling Stones. Melihat teman-temanku jago main gitar, aku jadi iri sendiri. Aku ingin main gitar seperti mereka. Daripada nggak diterima di pergaulan, sementara aku nggak bisa memainkan lagu-lagu Rolling Stones, aku nekat memainkan laguku sendiri. Biar jelek-jelek, yang penting lagu ciptaanku sendiri, pikirku.

Untuk menarik perhatian teman-temanku, aku membuat lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, merusak lagu orang. Mulailah teman-temanku pada ketawa mendengarkan laguku.

Setelah merasa bisa bikin lagu, apalagi bisa bikin orang tertawa, timbul keinginan untuk mencari pendengar lebih banyak. Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, aku datang untuk menyanyi. Dulu manajernya Engkos, yang tukang bengkel sepeda motor. Karena kerja di bengkel yang banyak didatangi orang, dia selalu tahu kalau ada orang yang punya hajatan.

Di SMP aku sudah merasakan betapa pengaruh musik begitu kuat. Mungkin karena aku nggak punya uang, nggak dikasih kendaraan dari orang tua untuk jalan-jalan, akhirnya perhatianku lebih banyak tercurah pada gitar. Sekolahku mulai nggak benar. Sering bolos, lalu pindah sekolah.

Aku merasakan gitar bisa menjawab kesepianku. Apalagi ketika sudah merasa bisa bikin lagu, dapat duit dari ngamen, mulailah aku sombong. Tetapi sesungguhnya semuanya itu kulakukan untuk mencari teman, agar diterima dalam pergaulan.

Suatu ketika ada orang datang ke Bandung dari Jakarta. Waktu itu aku baru sadar kalau ternyata lagu yang kuciptakan sudah terkenal di Jakarta. Maksudku sudah banyak anak muda yang memainkan laguku itu. Malah katanya ada yang mengakui lagu ciptaanku.

Sebelum orang Jakarta yang punya kenalan produser itu datang ke Bandung, aku sebetulnya sudah pernah rekaman di Radio 8 EH. Aku bikin lagu lalu diputar di radio itu. Tapi radio itu kemudian dibredel.

Setelah kedatangan orang Jakarta itu, atas anjuran teman-temanku, aku pergi ke Jakarta. Waktu itu aku masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Sebelum ke Jakarta aku menjual sepeda motorku untuk membuat master. Aku tidak sendirian. Aku bersama teman-teman dari Bandung: Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul.

Kami lalu rekaman. Ternyata kasetnya tidak laku. Ya, sudah, aku ngamen lagi, kadang-kadang ikut festival. Setelah dapat juara di festival musik country , aku ikut festival lagu humor. Kebetulan dapat nomor. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humorku lalu direkam, diproduseri Handoko. Nama perusahaannya ABC Records. Aku rekaman ramai-ramai, sama Pepeng (kini pembawa acara kuis Jari-jari, jadi MC, dll), Krisna, dan Nana Krip. Tapi rekaman ini pun tak begitu sukses. Tetap minoritas. Hanya dikonsumsi kalangan tertentu saja, seperti anak-anak muda.

Akhirnya aku rekaman di Musica Studio. Sebelum ke Musica, aku sudah rekaman sekitar 4 sampai 5 album. Setelah rekaman di Musica itu, musikku mulai digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani Willy Soemantri.

DISCOGRAPHY    
1. Yang Muda Yang Bercanda I
 
Judul Lagu:


Album ini diedarkan oleh LHI (Lembaga Humor Indonesia) di bawah bendera ABC Records. Ini adalah awal karir Iwan Fals setelah dia menjadi juara pertama lomba musik humor yang diadakan oleh LHI, kemudian LHI menerbitkan album ini yang isinya adalah rekaman live peserta lomba musik humor, lagu dan cerita dengan mc Otong Lenon. Dalam sampul kaset ini nama Iwan Fals masih ditulis dengan ejaan “Iwan False”.
2. Yang Muda Yang Bercanda II
 
Judul Lagu:
  Frustasi
  Imitasi

Ini merupakan sambungan dari jilid pertama, isinya masih sama yaitu rekaman live lomba musik humor yang diadakan oleh LHI. Artis pendukung yang tertulis dalam sampul album ini antara lain Klombhoor’s Group, Tom Slepe, Iwan False, Yusuf Lubis, dan mc Otong Lenon. Iwan Fals di sini menyanyikan lagu antara lain ‘Frustasi’ dan ‘Imitasi’ versi live sama persis dengan rekaman yang sekarang beredar dalam album Frustasi kopian baru.
3. Canda Dalam Nada
 
Judul Lagu:
  Disco Cangkeling
  Dongeng Tidur
  Generasi Frustasi
  Imitasi
  Jaman Edan
  Johni Kesiangan
  Kisah Motorku
  Pengamen
  Pie-Pie

Sesuai dengan janjinya, pemenang lomba musik humor akan dibuatkan album sendiri. LHI bersama ABC Records menerbitkan album solo ini dari rekaman live pada acara lomba. Pada album ini nama Iwan Fals diubah, kalau sebelumnya memakai nama ‘Iwan False’, diganti menjadi ‘Iwan Fales’.
4. Canda Dalam Ronda
 
Judul Lagu:
  Ambulan Zig-Zag
  Dongeng Tidur
  Joni Kesiangan
  Kopral

Masih bersama ABC Records, Iwan diberikan sebuah album penghargaan karena dia telah memenangi lomba musik humor. Album ini hanya berisi 4 buah lagu yang diambil dari album Canda Dalam Nada yang semuanya dinyanyikan oleh Iwan Fals dan dibantu GM Selo (Gerak Musik Seloroh) juara lomba lawak mahasiswa yang anggotanya adalah Pepeng, Krisna Abu, Bang Nana, Mas Taufik. Nama Iwan Fals di sini ditulis dengan ejaan "Iwan Fales". Dan cover album ini yang berupa karikatur digambar oleh Dwi Koen seorang kartunis yang terkenal dengan tokoh karikatur Panji Koming. Semua debut Iwan Fals bersama ABC Records tidak lepas dari peran Arwah Setiawan.
5. Perjalanan
 
Judul Lagu:
  Aku Berjalan
  Alasan
  Bencana Alam
  Gaya Travolta
  Ibu
  Inspirasi
  Mak
  Pemborong Jalan
  Perjalanan
  Wanita Tiruan

Bersama grup bandnya yang bernama Amburadul, dapat dikatakan ini adalah album pertama Iwan Fals, seluruhnya berisi lagu baru dengan single hits lagu ‘Perjalanan’. Aroma Bob Dylan sangat kental di sini ditambah dengan suara Iwan yang ‘nyempreng’ dan irama country ballads sangat sesuai dengan lirik yang sangat sosial. Pada album ini nama Helmie dan Totok Gunarto bernyanyi pada beberapa lagu seperti Alasan, Ibu, Gaya Travolta dan Inspirasi. Album ini adalah lanjutan dari kontrak dengan LHI untuk mengorbitkan pemenang lomba musik humor.
6. Sarjana Muda
 
Judul Lagu:
  22 Januari
  Ambulance Zig Zag
  Bangunlah Putra Putri Pertiwi
  Bung Hatta
  Doa Pengobral Dosa
  Guru Oemar Bakrie
  Sarjana Muda
  Si Tua Sais Pedati
  Yang Terlupakan

Album ini dapat dibilang adalah awal karir Iwan Fals di dunia musik profesional. Setelah kontrak dengan ABC Records selesai, Iwan Fals meneken kontrak dengan Musica Studios. Music director dikerjakan oleh Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi, Luluk Purwanto. Idris Sardi menjadi bintang tamu mengisi suara biola pada lagu ‘Guru Oemar Bakrie’. Masyarakat Indonesia yang pada saat itu kenyang disuguhi lagu dengan nuansa cinta mendapat suguhan segar dari lirik-lirik lagu Iwan Fals yang bernuansa kritik sosial. Iwan adalah sosok yang selalu berpindah-pindah. Bukan hanya dalam hal berkarya. Tapi juga dengan siapa bekerja sama.

7. Opini
 
Judul Lagu:
  Ambisi
  Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
  Galang Rambu Anarki
  Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi
  Obat Awet Muda
  Opiniku
  Sapuku Sapumu Sapu Sapu
  Tak Biru Lagi Lautku
  Tarmijah Dan Problemnya

Dengan musisi pendukung yang hampir sama, album ini menjadi lebih ‘nakal’ liriknya. Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ menyentuh emosi pendengarnya, rupanya Iwan Fals mengambil momen kenaikan harga BBM yang dianggap tinggi saat itu bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya menyebabkan harga-harga menjadi melonjak. Ada lagi lagu ‘Obat Awet Muda’ yang liriknya gamblang menceritakan perselingkuhan membuat panas telinga hidung belang, juga lagu ‘Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu’ yang sebenarnya lagu cinta, namun oleh sebagian orang diartikan sebagai suatu penghinaan secara halus terhadap penguasa saat itu.
8. Sumbang
 
Judul Lagu:
  Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira
  Berikan Pijar Matahari
  Celoteh Camar Tolol Dan Cemar
  Jendela Kelas I
  Kereta Tiba Pukul Berapa
  Puing
  Semoga Kau Tak Tuli Tuhan
  Siang Pelataran SD Sebuah Kampung
  Sumbang

Ian Antono dan Abadi Soesman menjadi musisi pendukung dalam album ini, menjadikan warna baru dalam lagu-lagu Iwan Fals. Lagu ‘Sumbang’ keras lirik protesnya. Ada lagu ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’ yang menceritakan tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II. Ada kesalahan cetak dalam album ini yaitu lagu “Jendela Kelas I’, seharusnya judul hanya Jendela Kelas namun ketambahan angka I (satu), maksudnya angka I (satu) tersebut adalah editing pertama.
9. Sugali
 
Judul Lagu:
  Azan Subuh Masih Di Telinga
  Berkacalah Jakarta
  Maaf Cintaku
  Nak
  Rindu Tebal
  Serdadu
  Siang Seberang Istana
  Sugali
  Tolong Dengar Tuhan

Lagu ‘Sugali’ menjadi hits, dikerjakan bersama Chilung Ramali, menceritakan tentang preman yang menjadi target sasaran petrus (penembak misterius) yang marak pada dekade 80-an. Tetapi yang menjadi persoalan pada album ini yaitu adanya lagu ‘Serdadu’ yang isinya bercerita tentang prajurit yang kurang diperhatikan kesejahteraannya, yang gajinya dipotong oleh komandannya.
10. Barang Antik
 
Judul Lagu:
  Asmara Dan Pancaroba
  Barang Antik
  Jalan Yang Panjang Berliku
  Jangan Bicara
  Kumenanti Seorang Kekasih
  Neraka Yang Asyik
  Nyanyianmu
  Salah Siapa
  Sunatan Masal
  Tante Lisa

Bersama music director Willy Soemantri, Iwan membuka diri menerima karya orang lain untuk dinyanyikan. Hanya lagu ‘Jangan Bicara’ yang diciptakan oleh Iwan Fals. Selebihnya diciptakan oleh Diat, Yoesyono, Chilung Ramali, Jaya Susanto, Dama, Richard Kyoto, Tommy dan Marie, Willy dan Tommy. Lagu ‘Barang Antik’ bercerita tentang angkutan tua (oplet) yang tergusur dengan angkutan lain seperti bis, mikrolet dan bajaj namun tetap beroperasi dipinggiran kota. Lagu ‘Jangan Bicara’ menjadi kontroversi karena liriknya yang sangat pedas.
11. Sore Tugu Pancoran
 
Judul Lagu:
  Aku Antarkan
  Angan dan Ingin
  Berapa
  Cik
  Damai Kami Sepanjang Hari
  Intermezo
  Sore Tugu Pancoran
  Tince Sukarti Binti Machmud
  Ujung Aspal Pondok Gede
  Yang Tersendiri

Masih bersama Willy Soemantri, album ini meledak di pasaran. Karena muncul bersamaan dengan film yang dibintangi Iwan Fals dengan judul ‘Damai Kami Sepanjang Hari’. Film ini bercerita tentang kehidupan pengamen yang menjadi sukses rekaman dan diisi dengan lagu-lagu Iwan. Album ini secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi soundtrack film tersebut. Ada lagu ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ yang berkisah tentang penggusuran. ‘Sore Tugu Pancoran’ bercerita tentang anak sekolah yang menjadi penjual koran.
12. Kelompok Penyanyi Jalanan
 
Judul Lagu:
  Dua Menit Sepuluh Detik
  Kaum Urbanis
  Kembang Pete
  Krisis Pemuda
  Kupaksa Untuk Melangkah
  Penari Jalanan
  Senandung Istri Bromocorah
  Serenade
  Sumbang
  Warijem Dan Tukiman

Album ini dapat dibilang bagi-bagi rezeki antara Iwan Fals dengan kawan-kawannya sesama pengamen yang tergabung dalam Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ). Dengan menggunakan nama Iwan Fals yang sudah terkenal, KPJ membuat album ini didukung oleh Herry Lintauw, Anto Baret, Swartato, Eko Partiteur. Iwan sendiri hanya bernyanyi penuh pada lagu ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, dan ‘Dua Menit Sepuluh Detik’. Sawung Jabo turut berpartisipasi dalam lagu ‘Penari Jalanan’.

13. Ethiopia
 
Judul Lagu:
  14-4-84
  Berandal Malam Di Bangku Terminal
  Bunga Bunga Kumbang Kumbang
  Entah
  Ethiopia
  Kontrasmu Bisu
  Lonteku
  Sebelum Kau Bosan
  Tikus Tikus Kantor
  Willy

Diilhami dari bencana kelaparan di Ethiopia, album ini cukup laris di pasaran karena peredarannya sangat pas dengan momen tersebut. Ada lagu ‘Willy’ yang bercerita tentang sahabat Iwan yaitu WS.Rendra yang kabarnya mengasingkan diri karena dicekal oleh pemerintah sebab puisi-puisinya yang keras. Lagu ‘Tikus-Tikus Kantor’ yang liriknya menarik dan lucu sangat sesuai dengan kenyataan. Dan lagu ’14-4-84’, konon lagu ini sempat dilarang dinyanyikan oleh aparat kepolisian saat Iwan konser di Sumatera.
14. Aku Sayang Kamu
 
Judul Lagu:
  Aku Sayang Kamu
  Gali Gongli
  Jangan Tutup Dirimu
  Kota
  Lho
  Selamat Tinggal Malam
  Timur Tengah I
  Timur Tengah II
  Ya Hui Ha He Ha
  Yayaya Oh Ya

Album ini meledak dipasaran karena lagu ‘Aku Sayang Kamu’ yang cocok dengan remaja yang sedang kasmaran, dan saat itu lagu-lagu cinta banyak yang "cengeng", Iwan menciptakan lagu cinta dengan musik gembira dan lirik gamblang. Musik directornya Bagoes A.A., lagu-lagunya begitu nge-pop. Selama beberapa bulan lagu ini menduduki puncak tangga lagu di radio-radio.
15. Lancar
 
Judul Lagu:
  Cantik Munafik
  Columbia
  Kereta Tua
  Kota
  Kuli Jalan
  Lancar
  Nelayan
  Nenekku Okem
  Sentuhan
  Yakinlah

Album ini dikerjakan Iwan bersama sahabat lamanya yaitu Dama Gaok dan Maman Piul. Hits ‘Lancar’, ‘Kereta Tua’ dan ‘Nenekku Okem’ memiliki irama country khas Iwan. Pada lagu ‘Yakinlah’ Iwan berduet dengan Elly Sunarya.
16. Wakil Rakyat
 
Judul Lagu:
  Di Mana
  Diet
  Emak
  Guru Zirah
  Libur Kecil Kaum Kusam
  Mata Indah Bola Pingpong
  PHK
  Potret Panen Mimpi Wereng
  Surat Buat Wakil Rakyat
  Teman Kawanku Punya Teman

Album yang musiknya digarap Bagoes A.A. ini meledak dipasaran menjelang pemilu dan menimbulkan kontroversi hebat. Lagu ‘Wakil Rakyat’ yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur waktu rapat ditanggapi sinis oleh penguasa. Lagu ini bahkan sempat dicekal tidak boleh ditayangkan di televisi. Namun Iwan dan Musica tidak kurang senjata, hits ‘Mata Indah Bola Pingpong’ menjadi cadangan yang tidak kalah larisnya. Radio-radio meletakkan lagu ini pada puncak tangga lagu Indonesia selama beberapa bulan. Juga ada lagu "Potret Panen" yang berkisah tentang bencana hama wereng yang menghabiskan panenan padi petani.
17. Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
 
Judul Lagu:
  Aku Antarkan
  Antara Kau Aku Dan Bekas Pacarmu
  Entah
  Jalan Yang Panjang Berliku
  Jangan Tutup Dirimu
  Kemesraan
  Maaf Cintaku
  Nyanyianmu
  Sebelum Kau Bosan
  Yang Tersendiri

Tidak ada lagu baru di album ini. Hanya lagu lama yang dinyanyikan ulang yaitu lagu ‘Antara Kau, Aku Dan Bekas Pacarmu’, ‘Yang Tersendiri’, ‘Sebelum Kau Bosan’ dan ‘Aku Antarkan’. Selebihnya hanya lagu lama dan single ‘Kemesraan’ karya Franky S versi keroyokan dengan artis-artis Musica diikutkan dalam album ini. Music directornya Bagoes A.A. Pada album ini suara Iwan lebih berat dan tidak ‘nyempreng’ seperti sebelumnya. Lagu ‘Antara Kau, Aku Dan Bekas Pacarmu’ mencetak hits.
18. 1910
 
Judul Lagu:
  1910
  Ada Lagi Yang Mati
  Balada Orang-Orang Pedalaman
  Buku Ini Aku Pinjam
  Engkau Tetap Sahabatku
  Ibu
  Mimpi Yang Terbeli
  Nak
  Pesawat Tempurku
  Semoga Saja Kau Benar

Iwan mempercayakan Ian menjadi music director, seketika warna musik Iwan berubah menjadi lebih nge-rock dan garang. Lagu ‘1910’ yang menceritakan tentang kecelakaan kereta api di Bintaro pada tanggal 19 Oktober dibawakan Iwan dengan gaya bernyanyi yang tidak seperti biasanya. Iwan seperti mendapat atmosfir baru pada lagu-lagunya yang lebih terkesan dewasa. Album ini mendapat sambutan positif. Beberapa lagunya meledak dan album ini mencatat penjualan yang besar. Lagu ‘Buku Ini Aku Pinjam’ menduduki posisi teratas tangga lagu tidak tergeser selama beberapa bulan di radio-radio, membuktikan bahwa Iwan memiliki nilai jual yang tinggi.
19. Mata Dewa
 
Judul Lagu:
  Air Mata Api
  Bakar
  Berkacalah Jakarta
  Mata Dewa
  Nona
  Perempuan Malam
  PHK
  Pinggiran Kota Besar
  Puing
  Yang Terlupakan

Album ini adalah gebrakan terbesar sepanjang sejarah musik Iwan Fals. Setiawan Djodi selaku pemilik Airo Records tertarik dengan kolaborasi Iwan dan Ian Antono pada album 1910. Dia mengajak Iwan dan Ian bergabung di bawah bendera perusahaan rekamannya untuk membuat album Mata Dewa. Kebetulan kontrak Iwan dengan Musica sudah berahir. Album ini dikerjakan dengan sangat profesional didukung teknologi yang canggih. Hasilnya, luar biasa, meledak di pasaran. Vokal Iwan menjadi lebih nge-rock, musiknya kental dengan nuansa rock – ballads.
20. Swami
 
Judul Lagu:
  Badut
  Bento
  Bongkar
  Bunga Trotoar
  Cinta
  Condet
  Eseks Eseks Udug Udug-Nyanyian Ujung Gang
  Oh Ya
  Perjalanan Waktu
  Potret

Lagu “Bento” dan “Bongkar” menjadi hitsnya. Dua lagu Bento dan Bongkar memiliki sejarah sendiri dalam penciptaannya. Pada saat itu, Iwan masih tinggal di bilangan Condet. Saat menulis lagu Bongkar, iwan kedatangan seorang fans-nya dari Palu yang mengaku bernama Marlon Brando. Iwan sedikit ragu dengan pengakuan fans-nya itu. Tapi si Marlon Brando ini ngotot bahwa namanya memang itu. Karena si Marlon tak berhasil meyakinkan Iwan, maka dia meminta dikasih nama. Maka Iwan pun kasih nama baru untuk Marlon Brando : Namaku Dari Palu. Sedang lagu Bento memiliki multi dimensi untuk ditafsirkan. Padahal Bento sendiri diambil dari nama ayamnya.
21. Kantata Takwa
 
Judul Lagu:
  Air Mata
  Balada Pengangguran
  Gelisah
  Kantata Takwa
  Kesaksian
  Nocturno
  Orang Orang Kalah
  Paman Doblang
  Rajawali
  Sang Petualang

Menyusul sukses album Swami, ambisi Setiawan Djodi dalam musik semakin meluap. Didukung musisi dari Swami ditambah dengan WS Rendra dan Kelompok Bengkel Theater juga Jocky S., Djodi membentuk band baru lagi yang bernama Kantata Takwa. Vokalis utama tetap Iwan Fals. Album perdana ini dikerjakan lebih gila lagi dari album lainnya, konsep musik yang fenomenal dan megah mengantarkan grup ini menjadi grup papan atas yang tidak ada bandingannya. Album ini benar-benar hebat dan menjadi album paling dicari saat itu. Mungkin kita masih ingat bagaimana ratusan orang sampai harus antri di toko-toko kaset hanya untuk membeli kaset ini.
22. Cikal
 
Judul Lagu:
  ....
  Ada
  Alam Malam
  Cendrawasih
  Cikal
  Intro
  Proyek 13
  Pulang Kerja
  Untuk Bram
  Untuk Yani

Boleh dibilang album ini kolaborasi para jawara musik jazz dan rock tanah air. Embong Raharjo, Mates, Gilang Ramadhan adalah para musisi yang eksistensi di ranah jazz tak diragukan lagi. Sedang Totok Tewel dan Cok Rampal berada di jalur musik rock dan tradisi. Jadi kompletlah menu musik di album Cikal. Walau dengan balutan yang elegan dan manis, tapi lewat lirik-liriknya, Iwan tetap tegas. Dia menolak rencana proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di gunung Muria. Menurut Iwan masih ada sumber energi angin, panas bumi, matahari dan arus laut. Di bawah bendera Indo Music Box Iwan meluncurkan album Cikal.
23. Swami II
 
Judul Lagu:
  Hio
  Kebaya Merah
  Koran
  Kuda Lumping
  Na Na Na Na
  Nyanyian Jiwa
  Robot Bernyawa
  Rog Rog Asem
  Sangkala

Setiawan Djodi kembali mengajak Iwan Fals membuat album Swami jilid II. Namun album ini tak seheboh album yang pertama. Iwan Fals sendiri malah tidak menjadi vokalis utama pada hits yang dipromokan. Lagu yang dinyanyikan Iwan "Nyanyian Jiwa", "Kebaya Merah", "Robot Bernyawa", "Sangkala". Di lagu Nyanyian Jiwa mengaku dirinya tengah goyah dalam bahasa Iwan mengaku sedang gerhana. Iwan merasakan kegelisahan yang amat dahsyat, seperti tengah mencari dirinya. Satu hari datanglah Sawung jabo meyodorkan lirik lagu Nyanyian Jiwa. Secara kebetulan, Iwan memiliki melodi lagu yang belum ada syairnya.
24. Belum Ada Judul
 
Judul Lagu:
  Aku Disini
  Belum Ada Judul
  Besar Dan Kecil
  Coretan Dinding
  Di Mata Air Tidak Ada Air Mata
  Ikrar
  Iya Atau Tidak
  Mencetak Sawah
  Mereka Ada Di Jalan
  Panggilan Dari Gunung
  Potret

Album ini menjadi salah satu masterpiece dari Iwan Fals, karena proses rekamannya secara live tanpa diedit. Dan Iwan hanya bernyanyi pakai gitar dan Harmonika yang dimainkan sendiri, tanpa musik pengiring tanpa backing vokal. Hits dalam album ini adalah ‘Belum Ada Judul’, lagu yang sederhana namun dalam maknanya. Kesederhanaan Iwan di sini tetap menjadi jaminan nilai jual. Di bawah bendera Harpa Records, album Iwan tampil dengan polos yang menunjukkan inilah sesungguhnya seorang Iwan Fals.

25. Hijau
 
Judul Lagu:
  Hijau
  Lagu Dua
  Lagu Empat
  Lagu Enam
  Lagu Lima
  Lagu Satu
  Lagu Tiga

Di sini Iwan dan beberapa musisi seperti Heirrie Buchaery, Jerry Soedianto, Cok Rampal, Bagoes AA, Iwang Noorsaid, Arie Ayunir dan Jalu mencoba membuat konsep musik yang sangat alam, penuh perkusi, dipayungi bendera Pro Sound.
26. Dalbo
 
Judul Lagu:
  Aku Bosan
  Bidadari Senjakala
  Dalbo
  Dunia Binatang
  Hua Ha Ha
  Hura Hura Huru Hara
  Ini Si Trendy
  Karena Kau Bunda Kami
  Kwek Kwek Kwek
  Sudrun

Iwan dan musisi pendukung dalam grup Swami membentuk grup band Dalbo, musiknya sederhana namun berbobot.
27. Orang Gila
 
Judul Lagu:
  Awang Awang
  Doa Dalam Sunyi
  Lagu Cinta
  Lingkaran Hening
  Menunggu Ditimbang Malah Muntah
  Orang Gila
  Puisi Gelap
  Satu Satu

Bersama Billy J. Budihardjo Iwan membuat album baru yang dari judulnya sudah menarik perhatian. ‘Orang Gila’ menjadi hits yang lumayan laku bersama lagu ‘Awang Awang’ dan ‘Satu Satu’.
28. Anak Wayang
 
Judul Lagu:
  Anak Wayang
  Di Hatimu Aku Berlindung
  Jogja
  Lingkaran Aku Cinta Padamu
  Nasib Nyamuk
  Telaga Dan Bencana

Iwan Fals bersama Sawung Jabo meluncurkan album Anak Wayang ini untuk mengisi kekosongan yang ada, Iwan yang mulai gelisah berkarya, dibantu oleh Jabo untuk bangkit. Hasilnya album ini yang sederhana dan berbobot.
29. Kantata Samsara
 
Judul Lagu:
  Anak Zaman
  Asmaragama
  Bunga Matahari
  For Green And Peace
  Lagu Buat Penyaksi
  Langgam Lawu
  Nyanyian Preman
  Pangeran Brengsek
  Panji-Panji Demokrasi
  Samsara
  Songsonglah

Melanjutkan sukses Kantata Takwa, Setiawan Djodi kembali mengajak Iwan Fals dan kawan-kawan meluncurkan album Kantata Samsara. Album ini sejenis dengan Kantata Takwa, sama fenomenalnya dan megah.
30. Live Kantata Takwa Samsara
 
Judul Lagu:
  Anjing Malam
  Asmaragama
  Balada Pengangguran
  Bento
  Bongkar
  Kecoa Pembangunan
  Nocturno
  Nyanyian Jiwa
  Padamu Negeri
  Paman Doblang
  Pangeran Brengsek
  Samsara

Pada tanggal 6 Juli 1998 Kantata menggelar konser di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Sayangnya, konser ini tidak sampai usai karena ada kerusuhan penonton. Album ini merekam secara live konser tersebut



31. Best Of The Best
 
Judul Lagu:
  Aku Sayang Kamu
  Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu
  Belum Ada Judul
  Celoteh Camar Tolol dan Cemar
  Entah
  Ethiopia
  Galang Rambu Anarki
  Guru Oemar Bakrie
  Kemesraan
  Kumenanti Seorang Kekasih
  Lancar
  Mata Indah Bola Pingpong
  Mimpi Yang Terbeli
  Orang Pinggiran
  Pesawat Tempurku
  Sarjana Muda
  Sore Tugu Pancoran
  Sugali
  Surat Buat Wakil Rakyat
  Tikus Tikus Kantor

Pada album ini Iwan mengaransemen ulang dua buah lagu lamanya yaitu lagu ‘Entah’ dan ‘Kumenanti Seorang Kekasih’. Selebihnya hanya kumpulan lagu-lagu lama. Album ini cukup sukses di pasaran, wajar dirindukan penggemarnya karena cukup lama Iwan tidak tampil setelah anak pertamanya Galang Rambu Anarki meninggal dunia. Dalam album ini Iwan seperti terlahir kembali, gaya vokalnya berubah, namun tetap berbobot. Iwan kembali dipayungi bendera Musica.
32. Suara Hati
 
Judul Lagu:
  15 Juli 1996
  Belalang Tua
  Dendam Damai
  Di Ujung Abad
  Doa
  Hadapi Saja
  Kupu Kupu Hitam Putih
  Seperti Matahari
  Suara Hati
  Untuk Para Pengabdi
  Untukmu Negeri

Iwan Fals benar-benar lahir kembali, setelah di album sebelumnya orang bertanya-tanya karena Iwan hanya mengaransemen ulang lagu-lagu lama, pada album ini seluruhnya benar-benar baru. Mulai lagu, vokal, musik, benar-benar fresh. Album ini menjawab pertanyaan tentang kevakuman Iwan dalam bermusik. Lagu-lagu pada album ini berbobot, namun liriknya lebih dewasa tidak senakal dahulu. Iwan menjadi lebih profesional, karena telah memiliki manajemen pribadi yang digawangi oleh istrinya (Rosana). Iwan mulai rajin menggelar konser baik di TV maupun outdoor.
33. In Collaboration With
 
Judul Lagu:
  Aku Bukan Pilihan
  Ancur
  Belalang Tua (new version)
  Hadapi Saja (new version)
  Kupu Kupu Hitam Putih (new version)
  Rinduku
  Senandung Lirih
  Sesuatu Yang Tertunda
  Suara Hati (new version)
  Sudah Berlalu

Album ini mendapat triple platinum dan mendapat penghargaan sebagai album terbaik dan single terbaik. Album ini adalah kolaborasi Iwan dengan musisi muda berbakat seperti Pongky (Jikustik), Eross (Sheila On 7), Harry Roesli, Aziz (Jamrud), Piyu (Padi), Ahmad Dhani (Dewa), Tohpati, Kikan (Coklat), Heirrie Buchaery. Hits ‘Aku Bukan Pilihan’ meledak di pasaran.
34. Manusia Setengah Dewa
 
Judul Lagu:
  16 Juli 1996
  17 Juli 1996
  Asik Nggak Asik
  Buktikan
  Dan Orde Paling Baru
  Desa
  Manusia Setengah Dewa
  Matahari, Bulan Dan Bintang
  Mungkin
  Ngeriku
  Para Tentara
  Politik Uang

Album ini dikerjakan hanya dengan suara Iwan dan gitar akustik yang dimainkan sendiri. Seperti album Belum Ada Judul namun tanpa harmonika. Ada sedikit masalah pada peredaran album ini yaitu cover depannya diprotes sekelompok umat Hindhu karena menampilkan gambar salah satu dewa mereka. Iwan Fals bersama Musica menarik peredaran kaset dan mengganti cover depannya.
35. Iwan Fals In Love
 
Judul Lagu:
  Aku Bukan Pilihan
  Buku Ini Aku Pinjam
  Entah
  Ijinkan Aku menyayangimu
  Jangan Tutup Dirimu
  Kemesraan
  Kumenanti Seorang kekasih
  Maaf Cintaku
  Nyanyianmu
  Rinduku
  Selamat Tidur Sayang
  Sesuatu Yang Tertunda
  Yang Tersendiri

Album ini muncul akhir tahun 2005, hanya berisi dua buah lagu baru yaitu ‘Izinkan Aku Menyayangimu’ karya Rieka Roeslan diaransemen oleh Erwin Gutawa dan ‘Selamat Tidur Sayang’ karya Titiek Puspa yang diaransemen oleh Andi Rianto. Ada pula lagu ‘Rinduku’ yang diaransemen ulang. Selebihnya lagu lama.
36. 50:50
 
Judul Lagu:
  Apakah Aku Benar - Benar Memiliki Kamu
  Cemburu
  Ikan-Ikan
  Ini Bukan Mimpi
  KaSaCiMa
  Mabuk Cinta
  Masih Bisa Cinta
  Negara
  Pulanglah
  Rubah
  Tak Pernah Terbayangkan
  Yang Tercinta

Album dari Iwan Fals sang maestro musik Indonesia yang diluncurkan pada awal bulan April 2007 ini dikemas dengan titel 50:50, dapat diartikan bahwa dari 12 lagu di sini 6 buah diciptakan oleh Iwan Fals dan 6 sisanya diciptakan oleh musisi lain seperti Bongky (BIP), Dewiq, Opick, Pongky (Jikustik), Digo, dan Yockie/Remy Soetansyah. Album ini memiliki perpaduan yang seimbang antara lagu bertema cinta dan yang bertema kritik sosial. Aransemennya dibantu oleh Bongky, Addie MS, Yockie Suryo Prayogo, Erwin Gutawa, Bagoes A.A dan Andi Bayou.


INFO LEBIH LENGKAP KUNJUNGI http://www.iwanfals.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar